2. Jelaskan tentang perincian
bidang filsafat matematik secara sistematis mencakup :
a. Epistemologi matematika
Epistemologi
atau teori pengetahuan membahas secara mendalam segenap proses yang terlihat
dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan (Suriasumantri, 2006). The Liang
Gie (1985) mengatakan bahwa epistemologi matematika adalah teori pengetahuan
yang sasaran penelaahannya ialah pengetahuan matematika.
Epistemologi
sebagai salah satu bagian dari filsafat merupakan pemikiran reflektif terhadap
segi dari pengetahuan seperti kemungkinan, asal-mula, sifat alami, batas-batas,
asumsi dan landasan, validitas dan reliabilitas sampai kebenaran pengetahuan.
Sekelompok pertanyaan mengenai apakah matematika itu (pertanyaan yang diperbincangkan oleh para filsuf dan
ahli matematik selama lebih daripada 2000 tahun), termasuk jenis pengetahuan
apa (pengetahuan empirik ataukah pengetahuan pra-pengalaman), bagaimana
ciri-cirinya (deduktif, abstrak, hipotesis, eksak, simbolik, universal,
rasional, dan kemungkinan ciri lainnya), serta lingkupan dan pembagian
pengetahuan matematika (matematika murni dan matematik terapan serta berbagai
cabang matematika yang lain), kesemua ini merupakan bahan-bahan pembahasan yang
termasuk dalam epistemologi matematik. Demikian pula persoalan tentang
kebenaran matematika seperti
misalnya sifat alaminya dan macamnya.
b. Ontology matematika
Ontologi pada
saat ini diartikan atau dipandang sebagai teori mengenai apa yang ada. Jadi,
sebenarnya ontologi matematika itu sendiri adalah teori-teori mengenai apa yang
ada. Hubungan antara pandangan ontologis dengan matematika cukup banyak
menimbulkan persoalan, seperti misalnya cakupan dari pernyataan matematika.
c. Metodologi matematika
Metodologi
matematika adalah penelaahan terhadap metode yang khusus dipergunakan dalam
matematika. Metode yang khusus dari matematika kini lazim dikenal sebagai
axiomatic method (metode aksiomatik) atau hypothetical-deductive method (metode
hipotetik-deduktif).
Thomas
Greenwood dalam The Liang Gie (1985) mengatakan metode aksiomatik atau
hipotetik-deduktif sebagaimana dipakai dalam ilmu-ilmu
teoritis dan khususnya matematika. Ini menyangkut problem-problem seperti
pemilihan, kebebasan dan penyederhanaan dari istilah-istilah pangkal dan
aksioma-aksioma, formalisasi dari batasan-batasan dan pembuktianpembuktian,
keruntutan dan kelengkapan dari teori yang disusun, serta penafsiran yang
terakhir.
d. Struktur Logis dari Matematika
Struktur logika
dari matematika merupakan bagian dari filsafat matematika yang membahas
sasarannya sebagai sebuah struktur yang sepenuhnya bercorak logis. Struktur
yang demikian itu tunduk pada kaidah-kaidah logika, mensyaratkan standar tinggi
dalam ketelitian logis, dan mencapai kesimpulan-kesimpulan logis tanpa
menghiraukan keadaan senyatanya dari dunia empirik. Jadi sifat alami dari
matematika ialah logis dan bahkan penulisan dalam bidang pengetahuan matematika
perlu pula dengan gaya yang logis.
e. Implikasi Etis dari Matematika
Perkembangan
matematika yang amat luas dan kemajuannya yang luar biasa pesat dalam abad ini
mau tidak mau mempunyai implikasi-implikasi tertentu bagi perilaku manusia terutama
yang bersifat etis dalam masyarakat. Sebagai contoh misalnya perkembangan
aritmetik perduaan (binary arithmetic) yang berpadu dengan teknologi
elektronik telah melahirkan macam-macam komputer untuk anekaragam tugas dari
menyimpan data-data perseorangan, melakukan pembukuan uang, mengatur persediaan
barang, menyiapkan surat-menyurat sampai menjual karcis tontotan.
f. Aspek Estetis dari Matematika
Ahli matematika
Morris Kline dalam The Liang Gie (1985) menyatakan
bahwa matematika yang baik harus memenuhi salah satu dari tiga ukuran, yaitu kegunaan
langsung dalam ilmu, kegunaan potensial, atau keindahan. Keindahan itu dapat
tercapai karena adanya ide yang orisinal, kesederhanaan dalil, kecemerlangan
jalan pikiran atau sesuatu ciri lainnya dalam matematika. Ciri seni dan sifat
indah merupakan aspek estetis dari matematika yang juga ditelaah oleh filsafat
matematika.
g. Peranan Matematika dalam
Sejarah Peradaban manusia
Sebagai
penggerak dan pengguncang dunia manusia akan terus berkegiatan dalam bidang
ilmu pengetahuan, dalam matematika, dan bahkan akan terus menaklukkan waktu,
ruang, matahari, dan bintang-bintang (Naga, 1980). Peranan matematika dalam
peradaban manusia dari zaman kuno sampai sekarang sangat penting dan merupakan
suatu bagian dari filsafat matematika yang cukup mempesonakan untuk
diperbincangkan.
No comments:
Post a Comment